PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP TURNOVER INTENTION PADA KARYAWAN PT. XYZ (SUB SEKTOR JASA LAYANAN EKSPEDISI)
Abstrak
Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengidentifikasi bagaimana kepuasan kerja dan komitmen organisasi secara parsial dan simultan memengaruhi turnover intention pada PT. XYZ (Sub Sektor Jasa Layanan Ekspedisi)
Metode. Penelitian ini berjenis penelitian kuantitatif. Teknik sampling yang digunakan adalah probability sampling dan metode simple random sampling. Sampel penelitian ini berjumlah 110 responden yang merupakan karyawan PT. XYZ, dengan teknik pengambilan data dan menyebarkan angket kusioner. Teknik analisis data menggunakan melibatkan statistik deskriptif, uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, analisis regresi berganda, koefisien determinasi, serta uji hipotesis parsial (uji T) dan simultan (uji F).
Hasil. Penelitian ini menunjukan bahwa kepuasan kerja dan komitmen organisasi di PT. XYZ berada dalam kategori rendah, sementara untuk turnover intention dalam kategori tinggi. Hasil koefisien determinasi membuktikan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara kepuasan kerja dan komitmen organisasi terhadap turnover intention baik secara parsial dan secara simultan dengan kontribusi pengaruh sebasar 66,5%, sementara sisanya sebesar 33,5% dipengaruhi faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.
Implikasi. Kepuasan kerja dan komitmen organisasi berpengaruh terhadap turnover intention maka implikasi penelitian ini adalah untuk meningkatkan kepuasan kerja dan komitmen organisasi serta mengurangi atau menekan tingkat turnover inetention di PT. XYZ, perusahaan perlu fokus pada perbaikan kebijakan reward, transparansi promosi, dan keadilan dalam kompensasi. Penerapan langkah-langkah seperti memperjelas jalur karir, meningkatkan komunikasi internal, dan membangun budaya kerja yang mendukung akan membantu menciptakan lingkungan kerja yang lebih positif dan mengurangi tingkat turnover. Selain itu, perusahaan harus mengadopsi strategi yang mendorong pengembangan keterampilan, menyediakan umpan balik yang konstruktif, dan memperkuat kebijakan kompensasi untuk menjaga retensi karyawan dan meningkatkan kepuasan kerja secara keseluruhan.
